cover
Contact Name
Mohammad Subhan Zamzami
Contact Email
mszamzami@iainmadura.ac.id
Phone
+6281232684323
Journal Mail Official
islamuna@iainmadura.ac.id
Editorial Address
Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Madura Jalan Raya Panglegur KM. 4 Pamekasan 69371 - Jawa Timur
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Studi Islam
ISSN : 2407411X     EISSN : 24433535     DOI : http://doi.org/10.19105/islamuna
Islamuna specializes in Islamic Studies which are the results of fieldwork research, conceptual analysis research, and book reviews from various perspectives i.e. education, law, philosophy, theology, sufism, history, culture, economics, social and politics. This journal encourages articles that employ an interdisciplinary approach to those topics and aims at bridging the gap between the textual and contextual approaches to Islamic Studies.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2019)" : 5 Documents clear
RELASI ANAK, MEDIA SOSIAL, DAN PEMBENTUKAN KARAKTER: Studi Kasus Madrasah Ibtidaiah dan Sekolah Dasar di Surabaya dan Gresik Listiana, Heni
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v6i1.2212

Abstract

Social media is closely related to human life today, especially the life of children so that it influences their character formation. This research focuses on the relationship between children, social media, and the formation of children’s character. In times of growth, children need good stimulation to build good character. At present, santris or students of Madrasah Ibtidaiah (MI) and Elementary School (SD) have known and are familiar with social media. To prevent the adverse effects of social media, it takes an effort to keep them from the negative effects of social media. By using the quantitative method that extracts the data is done by questionnaire method on 52 santris or students from Surabaya and Gresik as respondents, this study analyzes children’s relationships, social media, and character formation. This study succeeded in revealing that social media has a negative impact on the formation of the character of santris or students, so parents must play an active role in monitoring them so that they can minimize the negative impact on their character formation.[Media sosial terkait erat dengan kehidupan manusia saat ini, terutama kehidupan anak sehingga memengaruhi pembentukan karakter mereka. Penelitian ini fokus pada hubungan antara anak, media sosial, dan pembentukan karakter anak. Dalam masa pertumbuhan, anak-anak membutuhkan rangsangan yang baik untuk membangun karakter yang baik. Saat ini, santri atau siswa/i Madrasah Ibtidaiah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) telah mengetahui dan akrab dengan media sosial. Untuk mencegah efek buruk media sosial, dibutuhkan suatu usaha untuk menjaga mereka dari dampak negatif media sosial. Dengan menggunakan metode kuantitatif yang penggalian datanya dilakukan dengan metode kuisioner terhadap 52 santri atau siswa/i dari Surabaya dan Gresik sebagai responden, penelitian ini menganalisis hubungan anak, media sosial, dan pembentukan karakter. Penelitian ini berhasil mengungkap bahwa media sosial berdampak negatif terhadap pembentukan karakter santri atau siswa/i, sehingga orang tua harus berperan aktif mengawasi mereka sehingga dapat meminimalisasi dampak negatifnya terhadap pembentukan karakter mereka] 
PROSES BELAJAR DALAM PERSPEKTIF AL-GHAZÂLÎ: Studi Kitab Ayyuhâ al-Walad Mukorrobin, M.; Fattah, Abdul
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v6i1.2201

Abstract

The learning process in al-Ghazâlî's perspective, known as “rabbânî al-ummah” (community educator), is good to be used as a benchmark for the success of learning processes and supporting factors for the success of the learning process, especially if compared with other educational thinkers to be relevant to education in globalization era. This research is a library research using a descriptive-qualitative and analytical-critical approach to Ayyuhâ al-Walad by al-Ghazâlî about the learning process. This research succeeded in revealing the learning process in the perspective of al-Ghazâlî in Ayyuhâ al-Walad is a series of theocentric learning processes, which are different from Western perspectives that are anthropocentric, so that learning is considered valuable if the goal is to get closer to God and motivation in learning in order to revive the sharia of the Prophet and subdue lust.[Proses belajar dalam perspektif al-Ghazâlî, yang dikenal dengan “rabbânî al-ummah” (pendidik umat), baik untuk dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan proses belajar dan faktor penunjang keberhasilan proses belajar yang tepat, terutama jika dikomparasikan dengan para pemikir pendidikan lain agar relevan dengan pendidikan era globalisasi. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dan analitis-kritis terhadap Ayyuhâ al-Walad karya al-Ghazâlî tentang proses belajar. Penelitian ini berhasil mengungkap proses belajar dalam perspektif al-Ghazâlî dalam Ayyuhâ al-Walad adalah rangkaian proses belajar yang bersifat teosentris, yang berbeda dengan perspektif Barat yang bersifat antroponsentris, sehingga belajar yang dianggap bernilai bila tujuannya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah serta motivasi dalam belajar demi menghidupkan syariat Nabi dan menundukkan hawa nafsu]
ISLAM DAN KEKERASAN: Perspektif Alquran tentang Persekusi di Indonesia Khoiri, Ahmad; Windariana, Rofiatul
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v6i1.2210

Abstract

The persecution was transformed as a new round of complicated problems which, among other things, were caused by religious exclusivism. In the Indonesian context, religion which should accommodate harmony in the midst of religious plurality is actually used as an excuse that is engineered to launch immoral acts such as persecution. This research aims to answer three main issues, namely the Islamic view of violence as a substantive part of persecution, the relationship of the case of persecutions with offense engineering, and the Quran’s view of persecution. With the Quranic interpretation and phenomenological approach, this study investigated three cases of persecution which attracted controversy, namely a case of persecution of Fiera Lovita, a doctor in Solok, West Sumatra, a persecution case against Abdul Somad, a famous dai, and a case of persecution of Khalid Basalamah, a Wahabi figure in Indonesia. This study succeeded in revealing that persecution was contrary to Islamic teachings, especially the Quran, and the three sample cases indicated that persecution was more a result of the accumulation of engineered ignorance rather than defending Islam, so that it must be stopped so that Indonesia would return to peace.[Persekusi menjelma sebagai babak baru persoalan pelik yang, di antaranya, disebabkan oleh ekslusivisme agama. Dalam konteks Indonesia, agama yang seharusnya mengakomodasi kerukunan di tengah pluralitas beragama justru dijadikan sebagai dalih yang direkayasa untuk melancarkan tindakan amoral semacam persekusi. Penelitian ini hendak menjawab tiga persoalan utama, yaitu pandangan Islam tentang kekerasan sebagai bagian substantif dari persekusi, hubungan kasus perseksusi dengan rekayasa ketersinggungan, dan pandangan Alquran tentang persekusi. Dengan pendekatan tafsir dan fenomenologi, penelitian ini menyelisik tiga kasus persekusi yang menuai kontroversi, yaitu kasus persekusi terhadap Fiera Lovita, seorang dokter di Solok, Sumatra Barat, kasus persekusi terhadap Abdul Somad, seorang dai kondang, dan kasus persekusi terhadap Khalid Basalamah, seorang tokoh Wahabi di Indonesia. Penelitian ini berhasil mengungkap bahwa persekusi bertentangan dengan ajaran Islam, terutama Alquran, dan tiga sampel kasus tersebut mengisyaratkan bahwa persekusi lebih merupakan hasil akumulasi rekayasa keterhasutan-ketersinggungan daripada membela Islam, sehingga harus dihentikan agar Indonesia kembali tenteram]
ADAB PERGAULAN DALAM PERSPEKTIF AL-GHAZÂLÎ: Studi Kitab Bidâyat al-Hidâyah Arif, Muhamad
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v6i1.2246

Abstract

Adab plays an important role in human life, especially in socializing with the community, because today many people forget about adab, such as adab of children to parents, adab of students to teachers, and adab to friends. This research was carried out because the crisis of adab was increasingly exposed in the community. This research is based on al-Ghazâlî’s Bidâyat al-Hidâyah, a book on ethics and morals. This study uses a literature study with Bidâyat al-Hidâyah as a primary source and other literature as a secondary source. The conclusion of the study is the style in the perspective of al-Ghazâlî in the Bidâyat al-Hidâyah more comprehensively than other scholars, which includes adab in carrying out daily activities, ways to leave immorality, and adab to fellow humans, so that it is suitable for daily life as a solution facing a crisis of adab that is increasingly prevalent today.[Adab berperan penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam pergaulan di tengah-tengah masyarakat, karena saat ini banyak manusia yang melupakan adab, seperti adab anak kepada orang tua, adab murid kepada guru, dan adab kepada teman. Penelitian ini dilakukan karena krisis adab semakin menguak di tengah masyarakat. Penelitian ini berdasarkan pada Bidâyat al-Hidâyah karya al-Ghazâlî, sebuah kitab tentang etika dan akhlak. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan Bidâyat al-Hidâyah sebagai sumber primer dan literatur lain sebagai sumber sekunder. Kesimpulan penelitian adalah corak dalam perspektif al-Ghazâlî dalam Bidâyat al-Hidâyah lebih komprehensif daripada ulama lain, yang meliputi adab dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, cara meninggalkan maksiat, dan adab kepada sesama manusia, sehingga cocok untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah satu solusi menghadapi krisis adab yang kian marak dewasa ini]
REKONSTRUKSI TAFSÎR MAWDÛ‘Î: Asumsi, Paradigma, dan Implementasi Yardho, Moh.
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v6i1.2274

Abstract

The current of modernization has an impact on almost every joint of human life. The problems that are generated are increasingly developing and complex, which requires the Qur’an to provide a solution. This point is closely related to the Qur’anic interpretation methodology that is appropriate for responding and providing solutions in accordance with the problems that occur. The methodology of thematic interpretation (tafsîr mawdû‘î) is one of the choices. Tafsîr mawdû‘î is one of the interpretation methodologies needed in the modern era. The advantage is that besides being able to frame various verses of the Koran into a whole unit, it can also focus on verses that discuss a theme substantially and comprehensively to answer one problem. This article descriptively-analytically reconstructs tafsîr mawdû‘î, both assumptions, paradigms, their implementation. This article reveals the narrative of the solution of tafsîr mawdû‘î for contemporary problems in a more structured, comprehensive and objective perspective in the Qur’an, so that the reconstruction of the tafsîr mawdû‘î method is more targeted.[Arus modernisasi berdampak pada hampir di setiap sendi kehidupan manusia. Problematika yang ditimbulkan kian berkembang dan kompleks, yang menuntut Alquran dapat memberikan solusinya. Poin ini terkait erat dengan metodologi interpretasi Alquran yang tepat untuk merespons dan memberikan solusi sesuai dengan problematika yang terjadi. Metodologi tafsir tematik (tafsîr mawdû‘î) menjadi salah satu pilihannya. Tafsîr mawdû‘î merupakan salah satu metodologi tafsir yang diperlukan di era modern saat ini. Kelebihannya adalah selain mampu membingkai pelbagai ayat Alquran menjadi satu-kesatuan yang utuh juga dapat memfokuskan ayat yang membahas suatu tema secara substansial dan komprehensif untuk menjawab satu persoalan. Artikel ini secara deskriptis-analitis merekonstruksi tafsîr mawdû‘î, baik asumsi, paradigma, implementasinya. Artikel ini menguak narasi solusi dari tafsîr mawdû‘î atas problematika kekinian secara lebih terstruktur, komprehensif, dan objektif dalam perspektif Alquran, sehingga rekonstruksi metode tafsîr mawdû‘î lebih tepat sasaran]

Page 1 of 1 | Total Record : 5